Konfigurasi Debian “Samba Server”

           Samba adalah program yang bersifat open source yang menyediakan layanan berbagi berkas (file service) dan berbagi alat pencetak (print service), resolusi nama NetBIOS, dan pengumuman layanan (NetBIOS service announcement/browsing).

Sebagai sebuah aplikasi file server, Samba mengizinkan berkas, alat pencetak, dan beberapa sumber daya lainnya agar dapat digunakan oleh banyak pengguna dalam keluarga sistem operasi UNIX, dan mengizinkan interoperabilitas dengan sistem operasi Windows. Samba dibuat berdasarkan protokol Server Message Block (SMB), oleh Andrew Tridgell. Berikut diatas pengertianya yg saya kutip dari Wikipedia.

Samba server sangat berperan penting dalam melakukan file sharing, terlebih dalam jaringan yang menggunakan sistem operasi berbeda dengan Linux, khususnya untuk system operasi Windows. Tidak seperti protocol ftp, protocol samba ini hanya digunakan untuk file sharing sekala kecil (Jaringan Lokal).

15.1. Installasi

Untuk file sharing di linux, kita menggunakan aplikasi samba server. Yang sudah teruji kestabilanya pada jaringan antar linux, atapun antar linux – windows.

debian-server:~# apt-get install samba

15.2. Konfigurasi

15.2.1. Konfigurasi samba direktori

Buat direktori pada debian server, yang akan disharing dalam jaringan local. Kemudian rubah hak akses pada direktori tersebut menggunakan chmod. Misalnya jika ingin writeable gunakan 777, atau yang read-only gunakan 755.

debian-server:~# cd /home/pudja/

debian-server:/home/pudja# mkdir share

debian-server:/home/pudja# chmod 777 share/ -R

15.2.2. Membuat user samba

Tambahkan user agar dapat mengakses file sharing tersebut dari jaringan local. Bagian ini adalah optional, jika anda menggunakan mode Anonymous LogIn, lewati saja bagian ini.

debian-server:~# useradd tamu

debian-server:~# smbpasswd –a tamu

15.2.3. User Authentication LogIn

Seperti halnya dengan ftp, samba server bisa kita konfigurasi menggunakan User Mode, ataupun Guest Mode. Berikut konfigurasi untuk menggunakan user dan password. Edit file smb.conf seperti di bawah.

debian-server:~# vim /etc/samba/smb.conf

####### Authentication #######

# “security = user” is always a good idea. This will require a Unix account

# in this server for every user accessing the server. See

# /usr/share/doc/samba-doc/htmldocs/Samba3-HOWTO/ServerType.html

# in the samba-doc package for details.

security = user                                     #edit bagian ini, hilangkan tanda “#”

#

#======================= Share Definitions =======================

[share]                                                   #tambahkan bagian ini di bawah “Share Definitons”

path = /home/pudja/share/ #direktori untuk samba server

browseable = yes

writeable = yes

valid users = tamu                               #sesuaikan dengan nama user

admin users = root

#. . .

15.2.4. Anonymous LogIn

Samba server pun bisa digunakan untuk file sharing menggunakan anonymous mode, jika dirasa security pada jaringan tersebut tidak dibutuhkan. Tinggal edit file smb.conf seperti berikut.

debian-server:~# vim /etc/samba/smb.conf

####### Authentication #######

# “security = user” is always a good idea. This will require a Unix account

# in this server for every user accessing the server. See

# /usr/share/doc/samba-doc/htmldocs/Samba3-HOWTO/ServerType.html

# in the samba-doc package for details.

security = share                                   #edit bagian ini, rubah menjadi “share”

#. . .

#======================= Share Definitions =======================

[share]                                                   #tambahkan bagian ini di bawah “Share Definitons”

path = /home/pudja/share/ #direktori untuk samba server

browseable = yes

writeable = yes

guest ok = yes                                      #rubah menjadi “guest”

#. . .

Terakhir, agar semua konfigurasi dapat berjalan. Restart daemon samba.

debian-server:~# /etc/init.d/samba restart

15.3. Pengujian

15.3.1. Pengujian via Localhost

Pengujian localhost bisa menggunakan tool testparm, untuk melihat hasil akhir dari konfigurasi file smb.conf di atas.

debian-server:~# testparm

Load smb config files from /etc/samba/smb.conf

Processing section “[share]“

Processing section “[homes]“

Loaded services file OK.

Server role: ROLE_STANDALONE

Press enter to see a dump of your service definitions

[share]

path = /home/pudja/share/

read only = No

guest ok = Yes

[homes]

comment = Home Directories

valid users = %S

create mask = 0700

directory mask = 0700

browseable = No

15.3.2. Pengujian via Windows

Melalui computer client, tes apakah file sharing sudah berjalan dengan baik. Untuk membuka file sharing pada Sistem Operasi windows tidaklah sulit, berikut caranya.

Klik pada icon MyComputer, kemudian pada Address bar isikan alamat server debian. Bisa menggunakan Ip Address ataupun domain. Jangan lupa, tambahakan dua slash//”pada awal alamat. Sebagai identitas protocol file sharing.

Leave a comment