Panduan install Microsoft office 2007 pada linux

Langkah-langkah instalasi Microsoft Office 2007 pada Sistem Operasi Linux ini saya tulis untuk memenuhi kebutuhan kantor. Kebijakan baru yang mewajibkan kantor menggunakan Linux membuat sebagian orang resah :D Hanya ada 11 user yang bersedia migrasi. Sisanya masih lengket dengan Windows :D Masalah utama bukan pada Linux-nya, tapi pada Open Office yang diangap oleh semua orang masih belum sehebat Microsoft Office 2007. Saya sendiri sering membaca pengakuan user di forum-forum Linux yang mengatakan demikian.

Terkait dengan hal itu, saya menerima permintaan untuk membuat langkah-langkah instalasi MS Office 2007 di Ubuntu Maverick karena banyak user mengeluhkan selalu gagal ketika mengikuti petunjuk hasil googling di beberapa situs/blog IT. Apa panduan ini pasti berhasil? hehehe.. nggak janji dech, tapi setidaknya langkah-langkah ini berhasil pada 9 pc dan 2 laptop di kantor saya yang sudah dimigrasikan ke Linux .;)

LANGKAH-LANGKAH

  1. Saya asumsikan pada Ubuntu Anda sudah terinstall Wine. Dalam tutorial ini, saya menggunakan Wine 1.2.2. Buka Wine Configuration (Configure Wine) dengan mengetikkan perintah winecfg pada terminal. Anda akan disambut oleh tab Applications. Klik tab Libraries. Pada menu drop-down New overide for library, tambahkan msxml3, riched20, rpcrt4 dan usp10.
  2. Install cabExtract dengan perintah berikut:
    $ sudo apt-get install cabextract
  3. Bukalah terminal Anda, kemudian download dan jalankan Winetrics dengan perintah berikut (tidak perlu menggunakan sudo):
    $ wget http://www.spyrozone.net/playground/sh/winetricks.sh
    $ chmod +x winetricks.sh
    $ ./winetricks.sh
  4. Jendela Winetricks akan muncul sebagaimana terlihat pada gambar berikut: Beri centang pada:
    • corefonts
    • tahoma
    • dotnet20
    • vb2run
    • vb3run
    • vb4run
    • vb5run
    • vb6run
    • vcrun2005
    • wsh56

    Klik [OK]. Proses download dan instalasi akan segera berlangsung.

  5. Setelah proses instalasi pada langkah 4 selesai, Install Microsoft Office Anda. Masukkan CD MS Office, klik kanan ada file Setup.exe lalu klik Open With Other Application -> Windows Program Loader.
  6. Apabila proses instalasi MS Office 2007 sudah selesai, cobalah membuka Aplikasi-aplikasi Microsoft Office dengan klik Applications ->Wine ->Programs ->Microsoft Office

Sekian Semoga bermanfaat…!!!

Konfigurasi Debian “Samba Server”

           Samba adalah program yang bersifat open source yang menyediakan layanan berbagi berkas (file service) dan berbagi alat pencetak (print service), resolusi nama NetBIOS, dan pengumuman layanan (NetBIOS service announcement/browsing).

Sebagai sebuah aplikasi file server, Samba mengizinkan berkas, alat pencetak, dan beberapa sumber daya lainnya agar dapat digunakan oleh banyak pengguna dalam keluarga sistem operasi UNIX, dan mengizinkan interoperabilitas dengan sistem operasi Windows. Samba dibuat berdasarkan protokol Server Message Block (SMB), oleh Andrew Tridgell. Berikut diatas pengertianya yg saya kutip dari Wikipedia.

Samba server sangat berperan penting dalam melakukan file sharing, terlebih dalam jaringan yang menggunakan sistem operasi berbeda dengan Linux, khususnya untuk system operasi Windows. Tidak seperti protocol ftp, protocol samba ini hanya digunakan untuk file sharing sekala kecil (Jaringan Lokal).

15.1. Installasi

Untuk file sharing di linux, kita menggunakan aplikasi samba server. Yang sudah teruji kestabilanya pada jaringan antar linux, atapun antar linux – windows.

debian-server:~# apt-get install samba

15.2. Konfigurasi

15.2.1. Konfigurasi samba direktori

Buat direktori pada debian server, yang akan disharing dalam jaringan local. Kemudian rubah hak akses pada direktori tersebut menggunakan chmod. Misalnya jika ingin writeable gunakan 777, atau yang read-only gunakan 755.

debian-server:~# cd /home/pudja/

debian-server:/home/pudja# mkdir share

debian-server:/home/pudja# chmod 777 share/ -R

15.2.2. Membuat user samba

Tambahkan user agar dapat mengakses file sharing tersebut dari jaringan local. Bagian ini adalah optional, jika anda menggunakan mode Anonymous LogIn, lewati saja bagian ini.

debian-server:~# useradd tamu

debian-server:~# smbpasswd –a tamu

15.2.3. User Authentication LogIn

Seperti halnya dengan ftp, samba server bisa kita konfigurasi menggunakan User Mode, ataupun Guest Mode. Berikut konfigurasi untuk menggunakan user dan password. Edit file smb.conf seperti di bawah.

debian-server:~# vim /etc/samba/smb.conf

####### Authentication #######

# “security = user” is always a good idea. This will require a Unix account

# in this server for every user accessing the server. See

# /usr/share/doc/samba-doc/htmldocs/Samba3-HOWTO/ServerType.html

# in the samba-doc package for details.

security = user                                     #edit bagian ini, hilangkan tanda “#”

#

#======================= Share Definitions =======================

[share]                                                   #tambahkan bagian ini di bawah “Share Definitons”

path = /home/pudja/share/ #direktori untuk samba server

browseable = yes

writeable = yes

valid users = tamu                               #sesuaikan dengan nama user

admin users = root

#. . .

15.2.4. Anonymous LogIn

Samba server pun bisa digunakan untuk file sharing menggunakan anonymous mode, jika dirasa security pada jaringan tersebut tidak dibutuhkan. Tinggal edit file smb.conf seperti berikut.

debian-server:~# vim /etc/samba/smb.conf

####### Authentication #######

# “security = user” is always a good idea. This will require a Unix account

# in this server for every user accessing the server. See

# /usr/share/doc/samba-doc/htmldocs/Samba3-HOWTO/ServerType.html

# in the samba-doc package for details.

security = share                                   #edit bagian ini, rubah menjadi “share”

#. . .

#======================= Share Definitions =======================

[share]                                                   #tambahkan bagian ini di bawah “Share Definitons”

path = /home/pudja/share/ #direktori untuk samba server

browseable = yes

writeable = yes

guest ok = yes                                      #rubah menjadi “guest”

#. . .

Terakhir, agar semua konfigurasi dapat berjalan. Restart daemon samba.

debian-server:~# /etc/init.d/samba restart

15.3. Pengujian

15.3.1. Pengujian via Localhost

Pengujian localhost bisa menggunakan tool testparm, untuk melihat hasil akhir dari konfigurasi file smb.conf di atas.

debian-server:~# testparm

Load smb config files from /etc/samba/smb.conf

Processing section “[share]“

Processing section “[homes]“

Loaded services file OK.

Server role: ROLE_STANDALONE

Press enter to see a dump of your service definitions

[share]

path = /home/pudja/share/

read only = No

guest ok = Yes

[homes]

comment = Home Directories

valid users = %S

create mask = 0700

directory mask = 0700

browseable = No

15.3.2. Pengujian via Windows

Melalui computer client, tes apakah file sharing sudah berjalan dengan baik. Untuk membuka file sharing pada Sistem Operasi windows tidaklah sulit, berikut caranya.

Klik pada icon MyComputer, kemudian pada Address bar isikan alamat server debian. Bisa menggunakan Ip Address ataupun domain. Jangan lupa, tambahakan dua slash//”pada awal alamat. Sebagai identitas protocol file sharing.

Konfigurasi Debian “Mail Server”

Mail Server atau yang sering disebut juga E-Mail server, digunakan untuk mengirim surat melalui Internet. Dengan begitu, dapat mempermudah dalam penggunanya, karena lebih cepat dan efisien. Untuk membuat Mail Server, harus terdapat SMTP dan POP3 server, yang digunakan untuk mengirim dan menerima E-Mail.

Proses pengiriman eMail bisa terjadi karena adanya SMTP Server (Simple Mail Transfer Protocol). Setelah dikirim, eMail tersebut akan ditampung sementara di POP3 Server (Post Office Protocol ver. 3). Dan ketika user yang mempunyai eMail account tersebut online, mail client akan secara otomatis melakukan sinkronisasi dari POP3 Server.

9.1. Installasi

Aplikasi yang paling sering digunakan untuk eMail server pada linux adalah postfix. Selain mudah dalam konfigurasinya, postfix pun juga bisa dikombinasikan dengan aplikasi mail yang lain, seperti dovecot, dan courier.

Terlebih dahulu install aplikasi postfix (mail server), courier-imap (smtp ), dan courier-pop (pop3).

debian-server:~# apt-get install postfix courier-imap courier-pop

Kemudian akan muncul menu PopUp, dan sesuaikan dengan konfigurasi di bawah ini;

  • General Type of Mail Configuration          : Internet Site
  • System Mail Name                                           : debian.edu

9.2. Konfigurasi

9.2.1. Mail Direktori

Mail direktori ini berfungsi untuk direktori INBOX, pada setiap user yang terdaftar. Pesan yang masuk nantinya akan disimpan sementara dalam direktori tersebut. Agar direktori ini otomatis dibuat pada direktori home setiap user, maka kita harus membuatnya pada direktori /etc/skel/ berikut.

debian-server:~# maildirmake /etc/skel/Maildir

9.2.2. Mail Account

Tambahkan dua user eMail, untuk pengujian pada Mail Server nantinya. Pada bagian ini, kita harus terlebih dulu membuat direktori Maildir seperti diatas. Agar setiap user mendapat Maildir secara otomatis.

debian-server:~# adduser manshurin

Adding user `manshurin’ …

Adding new group `manshurin’ (1007) …

Adding new user `manshurin’ (1007) with group `manshurin’ …

Creating home directory `/home/manshurin’ …

Copying files from `/etc/skel’ …

Enter new UNIX password: ****

Changing the user information for manshurin

Enter the new value, or press ENTER for the default

Full Name []: Pudja Mansyurin

Room Number []: 354

Work Phone []:

Home Phone []: 081330487983

Other []: Owner of http://www.JokamIT.co.cc

Is the information correct? [Y/n]

Tambahkan satu user lagi, agar proses berkirim eMail bisa dilaksanakan.

debian-server:~# adduser galipat

Adding user `galipat’ …

Adding new group `galipat’ (1008) …

Adding new user `galipat’ (1008) with group `galipat’ …

Creating home directory `/home/galipat’ …

Copying files from `/etc/skel’ …

Enter new UNIX password:

Changing the user information for galipat

Enter the new value, or press ENTER for the default

Full Name []:

Room Number []:

Work Phone []:

Home Phone []:

Other []:

Is the information correct? [Y/n]

9.2.3. Konfigurasi Postfix

Konfigurasi utama aplikasi Postfix terletak pada file main.cf. Tidak semua baris script yang ada di dalamnya akan kita konfigurasi. Hanya tambahkan satu baris script berikut pada file tersebut, agar direktori mailbox dikenali.

debian-server:~# vim /etc/postfix/main.cf

home_mailbox = Maildir/                                                  #tambahkan di baris paling bawah

Atau untuk cara cepatnya, anda bisa menggunakan perintah echo seperti berikut.

debian-server:~# echo “home_mailbox = Maildir/” >> /etc/postfix/main.cf

Selanjutnya, tinggal tambahkan sedikit konfigurasi pada postfix melalui dpkg. Ikuti langkahnya seperti dibawah ini.

debian-server:~# dpkg-reconfigure postfix

General Type of Mail Configuration                : Internet Site

System Mail Name                                              : debian.edu

Root and postmaster mail recipient               : (leave it blank, bro)

Other destination to accept…                          : (leave it as it was, just OK)

Force synchronous updates…                           : No

Local Networks                                                   : 0.0.0.0/0 (add this at the end)

Use Procmail for local delivery                        : No

Mailbox size limit (bytes)                                  : 0

Local address extension character  : +

Internet protocols to use                                  : ipv4

debian-server:~# /etc/init.d/postfix restart

debian-server:~# /etc/init.d/courier-imap restart

Kalau perlu, tambahkan sub-domain untuk Mail Server pada bind9. Agar nanti menjadi mail.debian.edu.

debian-server:~# echo “mail            IN            A             192.168.10.1” >> /etc/bind/db.debian

debian-server:~# /etc/init.d/bind9 restart

9.3. Pengujian

Kali ini, kita akan melakukan pengujian SMTP dan POP3 server melalui mode text. Dengan bantuan telnet, yang kita arahkan pada port SMTP ataupun POP3, kita dapat menjalankan perintah mail server melalui terminal langsung, tanpa menggunakan mail client ataupun semacamnya. Cara ini bisa kita gunakan, baik dari sisi server localhost, atapun dari sisi client. Asalkan sudah terinstall aplikasi telnet client.

9.3.1. SMTP port 25

Pada protocol SMTP ini, kita akan melakukan pengiriman eMail ke user galipat. Gunakan syntax dibawah ini untuk mengirim eMail.

debian-server:~# telnet mail.debian.edu 25

Trying 192.168.10.1…

Connected to mail.debian.edu.

Escape character is ‘^]’.

220 debian5 ESMTP Postfix (Debian/GNU)

mail from: manshurin

250 2.1.0 Ok

rcpt to: galipat

250 2.1.5 Ok

data

354 End data with <CR><LF>.<CR><LF>

I JUST SEND YOU A TESTING MESSAGE…

.

250 2.0.0 Ok: queued as 10FA74CEF

quit

221 2.0.0 Bye

Connection closed by foreign host.

Tambahan, untuk keluar dari perintah data yang muncul “End data with <CR><LF>.<CR><LF>” itu maksudnya adalah tanda titik.

9.3.2. POP3 port 110

User galipat akan memeriksa pada POP3 Server, apakah ada pesan yang masuk ke INBOX miliknya.

debian5:~# telnet mail.debian.edu 110

Trying 192.168.10.1…

Connected to mail.debian.edu.

Escape character is ‘^]’.

+OK Hello there.

user galipat

+OK Password required.

pass 1

+OK logged in.

stat

+OK 1 436

retr 1

+OK 436 octets follow.

Return-Path: <manshurin@debian.edu>

X-Original-To: galipat

Delivered-To: galipat@debian.edu

Received: from debian5 (debian5 [192.168.10.1])

by debian5 (Postfix) with SMTP id 2FAA74A19

for <galipat>; Tue, 15 Mar 2011 21:19:56 -0400 (EDT)

Message-Id: <20110316012007.2FAA74A19@debian5>

Date: Tue, 15 Mar 2011 21:19:56 -0400 (EDT)

From: manshurin@debian.edu

To: undisclosed-recipients:;

I JUST SEND YOU A TESTING MESSAGE…

.

quit

+OK Bye-bye.

9.3.3. Pengujian via Microsoft Outlook

Microsoft Outlook adalah aplikasi bawaan windows, yang berfungsi sebagai eMail client. Dengan aplikasi ini, kita dapat membawa INBOX kita kemana saja. Asalkan bisa tersinkronisasi dengan eMail server.

Berikut cara konfigurasinya pada Outlook di windows.

a.       Tools > Accounts > Mail > Add > Mail

Display Name                    : Pudja Mansyurin

E-mail Address                  : manshurin@debian.edu

E-mail Server Names

Incoming Mail Server    : POP3

Incoming Mail (POP3)    : mail.debian.edu

Outgoing Mail (SMTP)  : mail.debian.edu

b.      Tools > Syncrhonize all

Untuk tambahan, anda juga bisa menambahkan sub domain POP dan SMTP pada file bind9.

10. WebMail

WebMail (Web Based Mail), adalah aplikasi eMail client yang berbasis web. Jika anda pernah melihat layanan eMail Yahoo, Gmail, ataupun Hotmail. Mereka menggunakan webmail sebagai eMail client untuk setiap penggunanya. Kelebihan dari Webmail ini sendiri adalah bisa kita gunakan dimana saja, kapan saja, dan bagaimana saja keadaanya, asalkan kita tetap terkoneksi ke Internet.

Untuk membuat mail client yang berbasis web, tentunya kita membutuhkan CMS (Content Management System) yang dikhususkan untuk webmail. Diantaranya yang terkenal adalah squirrelmail dan roundcubemail.

10.1. Squirrelmail

Squirrelmail adalah paket webmail yang sudah tersedia dalam distro Debian Lenny. Oleh karena itu banyak administrator jaringan yang menggunakanya, karena kemudahanya dalam konfigurasi. I think it just Plug and Play.

10.1.1. Installasi

Karena squirremail ini sudah ada pada DVD-1, maka kita tidak perlu repot-repot mendownloadnya dari Internet.

debian-server:~# apt-get install squirrelmail

10.1.2. Konfigurasi

Secara default, paket squirrelmail ini akan diletakan pada direktori /usr/share/squirrelmail/. Agar squirrelmail tersebut dapat kita akses melalui web browser, maka kita harus membuat virtual host untuk squirrelmail terlebih dahulu. Kita tidak perlu repot-repot membuat virtual host baru, karena squirrelmail sudah membuatnya.

Tambahkan script Include pada file apache2.conf, agar virtual host pada direktori squirrelmail ikut di proses.

debian-server:~# vim /etc/apache2/apache2.conf

Include “/etc/squirrelmail/apache.conf”     #tambahkan di baris paling bawah

Jika ingin melakukan sedikit konfigurasi pada virtual host, ikuti langkah di bawah ini.

debian-server:~# vim /etc/squirrelmail/apache.conf

Alias /squirrelmail /usr/share/squirrelmail                       #silahkan jika mau diganti

<Directory /usr/share/squirrelmail>

Options Indexes FollowSymLinks

<IfModule mod_php4.c>

php_flag register_globals off

</IfModule>

<IfModule mod_php5.c>

php_flag register_globals off

</IfModule>

<IfModule mod_dir.c>

DirectoryIndex index.php

</IfModule>

<Files configtest.php>

order deny,allow

deny from all

allow from 127.0.0.1

</Files>

</Directory>

# users will prefer a simple URL like http://webmail.example.com

<VirtualHost *:80>                                                                #ganti menjadi port 80

DocumentRoot /usr/share/squirrelmail                        #lokasi default web squirrelmail

ServerName mail.debian.edu                                           #domain untuk E-Mail

</VirtualHost>

#. . .

Setelah selesai mengkonfigurasi virtual host tersebut, pastikan anda merestart service apache2, agar virtual host tersebut bisa langsung diakses.

debian-server:~# /etc/init.d/apache2 restart

10.3. Pengujian

10.3.1. Pengujian Squirrelmail

Pengjian squirrelmail ini kita lakukan melalui web browser. Baik dari server localhost, atapun dari sisi client. Pada web browser, arahkan URL ke http://www.debian.edu/squirrelmail (Direktori Alias).

Konfigurasi Debian “DNS Server”

DNS (Domain Name System) adalah suatu metode untuk meng-konversikan Ip Address (numerik) suatu komputer ke dalam suatu nama domain (alphabetic), ataupun sebaliknya. Yang memudahkan kita dalam mengingat computer tersebut.  Misalnya, server Debian memiliki alamat Ip Address sekian, namun pada umumnya, orang tidak akan mudah mengingat alamat Ip dalam bentuk numerik tersebut.

Dengan adanya DNS Server, kita bisa mengakses halaman situs dari server Debian tersebut hanya dengan mengakses nama Domain-nya (www.debian.edu), tanpa mengingat Ip Address dari computer tersebut.

4.1. Installasi                                                       

Bind9 (Berkeley Internet Name Domain versi 9) adalah salah satu aplikasi linux yang sangat populer sebagai DNS Server, dan hampir semua distro linux menggunakanya. Selain itu, dalam konfigurasinya pun cukup mudah dimengerti, khususnya bagi pemula awal.

debian-server:/home/pudja# apt-get install bind9

4.2. Konfigurasi

Berikut file-file penting yang akan kita konfigurasi dalam DNS Server;

a. /etc/bind/named.conf
b. file forward
c. file reverse
d. /etc/resolv.conf

4.2.1. Membuat Zone Domain

Bagian ini adalah yang terpenting, dimana kita akan menentukan nama untuk Domain dari server Debian kita nantinya.  Kita boleh membuat Zone Domain menggunakan Tld (Top Level Domain) hanya pada jaringan local (There’s no Internet Connection). Karena sudah ada organisasi yang khusus mengatur domain Tld tersebut, contohnya di Indonesia adalah Pandi.

Edit dan tambahkan konfigurasi untuk forward dan reverse, pada file named.conf atau bisa juga pada file named.conf.local. Kemudian tambahkan script di bawah ini.

debian-server:/home/pudja# vim /etc/bind/named.conf

#. . .

zone “debian.edu” {

type master;

file “db.debian”;

};

zone “192.in-addr.arpa” {

type master;

file “db.192″;

};

include “/etc/bind/named.conf.local”;

4.2.2. File Forward

Forward berfungsi untuk konversi dari DNS  ke Ip Address. Misalnya ketika kita ketik www.debian.edu melalui  Web Browser, maka akan muncul website dari server Debian.

Buat file konfigurasi untuk file forward dari DNS tersebut. Karna konfigurasinya cukup banyak, kita tinggal copykan saja file default yang sudah ada.

debian-server:/home/pudja# cd /etc/bind/

debian-server:/etc/bind# cp db.local db.debian

debian-server:/etc/bind# vim db.debian

$TTL       604800

@            IN            SOA        debian.edu. root.debian.edu. (

2                        ; Serial

604800                 ; Refresh

86400                  ; Retry

2419200                 ; Expire

604800 )              ; Negative Cache TTL

;

@                            IN            NS           debian.edu.

@                            IN            A             192.168.10.1

www                      IN            A             192.168.10.1

ftp                          IN            A             192.168.10.1

sub-domain           IN            A             192.168.10.1

mail                        IN            A             192.168.10.1

streaming             IN            A             192.168.10.1

4.2.3. File Reverse

Reverse berfungsi untuk konversi Ip Address ke DNS. Misalnya jika kita mengetikan Ip Address http://192.168.10.1 pada Web Browser, secara otomatis akan redirect ke alamat www.debian.edu. Bagian ini adalah opsional, jika kita tidak ingin mengkonfigurasi file reverse pun, juga boleh (^_^). Take it easy, okey.

debian-server:/etc/bind# cp db.127 db.192

debian-server:/etc/bind# vim db.192

$TTL       604800

@            IN            SOA        debian.edu. root.debian.edu. (

1                         ; Serial

604800                 ; Refresh

86400                  ; Retry

2419200                 ; Expire

604800 )              ; Negative Cache TTL

;

@                            IN            NS           debian.edu.

1.10.168                   IN            PTR         debian.edu.

4.2.4. Menambah dns-name-server

Tambahkan dns dan nameserver dari server Debian tersebut pada file resolv.conf. Agar dapat diakses melalui computer localhost.

debian-server:/etc/bind# vim /etc/resolv.conf

search debian.edu

nameserver 192.168.10.1

Terakhir, restart daemon dari bind9.

debian-server:/etc/bind# /etc/init.d/bind9 restart

Bagi pemula awal, pada bagian ini sering sekali terjadi failed. Hal ini terjadi, karena Anda melakukan kesalahan pada satu file, yaitu file named.conf. Periksa kembali script yang anda buat, dan sesuaikan seperti konfigurasi diatas.

4.3. Pengujian

Test apakah DNS Server tersebut berhasil atau tidak, dengan perintah nslookup dari computer Localhost ataupun dari computer client.

debian-server:/etc/bind# nslookup 192.168.10.1

Server    :               192.168.10.1

Address :               192.168.10.1#53

1.10.168.192.in-addr.arpa      name = debian.edu.

debian-server:/etc/bind# nslookup debian.edu

Server    :               192.168.10.1

Address :               192.168.10.1#53

Name     :               debian.edu

Jika muncul pesan seperti ini,

Server    :               192.168.10.1

Address :               192.168.10.1#53

** server can’t find debian.edu.debian.edu: SERVFAIL

Berarti masih terdapat script yang salah, periksa dimana file yang salah tersebut. Jika pesan error itu muncul ketika nslookup DNS, berarti kesalahan terletak antara file db.debian atau named.conf. Namun jika muncul ketika di nslookup IP, berarti kesalahan di file db.192 atau named.conf.

Atau anda bisa menggunakan perintah dig untuk pengujian  dari server localhost.

debian-server:/etc/bind# dig debian.edu

Konfigurasi Debian “DHCP Server”

DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) server adalah service yang diberikan oleh server untuk memberikan ip address secara otomatis kepada komputer klien agar dapat terhubung ke suatu network. Untuk program yang dibutuhkan adalah dhcp3-server.

Dalam instalasi DHCP server ini pastikan kabel network sudah terpasang pada LAN card komputer server, sebab setelah selesai instalasi service DHCP dengan otomatis mencari komputer yang terhubung dengan komputer server. Untuk instalasinya dengan cara berikut.

Installasi

Aplikasi yang kita gunakan untuk DHCP Server pada Debian bernama dhcp3-server.

debian-server:~# apt-get install dhcp3-server
Generating /etc/default/dhcp3-server…
Starting DHCP server: dhcpd3check syslog for diagnostics. failed! failed!
invoke-rc.d: initscript dhcp3-server, action “start” failed.

Setiap kali installasi dhcp server, akan muncul pesan failed. Hal ini dikarenakan, Ip Address kita tidak cocok dengan Ip Address pada file konfigurasi Default dhcp3-server. Biarkan saja, nanti akan normal sendiri.

Konfigurasi

File yang akan kita konfigurasi untuk dhcp server terletak pada satu file tunggal. File tersebut yakni dhcp.conf yang merupakan file dari dhcp3-server.

Beri tanda “#” pada semua baris. Kecuali baris script di bawah ini. Sesuaikan alokasi ip dengan topologi jaringan.

debian-server:~# vim /etc/dhcp3/dhcp.conf
#. . .
# A slightly different configuration for an internal subnet.
subnet 192.168.10.0 netmask 255.255.255.0 {
range 192.168.10.100 192.168.10.200;
option domain-name-servers debian.edu;
option domain-name “debian.edu”;
option routers 192.168.10.254;
option broadcast-address 192.168.10.255;
default-lease-time 600;
max-lease-time 7200;
}
#. . .

Jika dalam computer tersebut terdapat dua atau lebih Ethernet. Maka harus kita pastikan, Ethernet mana yang akan mendapat layanan DHCP Server. Untuk itu, edit file default dhcp seperti berikut.

debian-server:~# vim /etc/default/dhcp3-server
#. . .
# On what interfaces should the DHCP server (dhcpd) serve DHCP requests?
# Separate multiple interfaces with spaces, e.g. “eth0 eth1″.
INTERFACES=”eth1″ #sesuaikan dan ganti “eth1”
#. . .
debian-server:~# /etc/init.d/dhcp3-server restart

Pengujian

a. Pengujian pada Linux

Pada sisi client yang menggunakan system operasi linux, gunakan perintah berikut. Jika terdapat dhcp server, maka computer tersebut akan mendapatkan ip address secara otomatis.

debian-server:~# dhclient eth0

Keadaan di atas, akan hilang jika computer kita restart. Agar konfigurasi tetap dhcp, walaupun computer kita reboot,
maka kita harus mengedit file interfaces dahulu. Kemudian rubah menjadi mode dhcp.

debian-server:~# vim /etc/network/interfaces
#. . .
auto eth0
iface eth0 inet dhcp
debian-server:~# /etc/init.d/networking restart

b. Pengujian pada Windows
Untuk konfigurasi windows sebagai dhcp client. Kita harus merubah terlebih dahulu mode penentuan Ip Address pada NIC. Dalam hal ini, kita menggunakan STATIC (tetap) atau DCHP (berubah). Karena kita akan menggunakan dhcp, maka kita pilih DCHP atau kalau di windows di sebut “Obtain ip automatically”.

Perintah – perintah yang mungkin bisa anda gunakan pada MS-DOS Prompt.

a. Melihat Ip Address
C:\Documents and Settings\Manshurin> ipconfig /all
b. Melepas Ip dhcp
C:\Documents and Settings\Manshurin> ipconfig /release
c. Meminta Ip dhcp
C:\Documents and Settings\Manshurin> ipconfig /renew

Cara MemBlock Alamat Web….!!!

Bagi anda yang kesal atau pengen memblokir suatu alamat situ..
mari aku ajarkan caranya…
pertama.. mar kita edis systemnya.. tapi jangan di pergunakan untuk membuat warnet orang jadi eror atau kacau yha?? hahaha…

pertama-tama kita buka klick my computer, terus masuk ke:
( C:\WINDOWS\system32\drivers\etc )

setelah itu, kita buka file host dengan openwith : notepad
dan setelah itu tuliskan alamat situs yang kita akan block di bawah bacaan,
127.0.0.1 localhost

sebagai contohnya:
127.0.0.1 localhost
0.0.0.0 http://www.facebook.com
0.0.0.0 facebook.com

0.0.0.0 http://www.google.com
0.0.0.0 google.com

0.0.0.0 http://www.google.co.id
0.0.0.0 google.co.id

0.0.0.0 http://www.yahoo.com
0.0.0.0 yahoo.com

0.0.0.0 http://www.yahoo.co.id
0.0.0.0 yahoo.co.id

0.0.0.0 http://www.twitter.com
0.0.0.0 twitter.com

0.0.0.0 gamescool.com
0.0.0.0 http://www.gamescool.com

0.0.0.0 http://www.youtube.com
0.0.0.0 youtube.com

0.0.0.0 http://www.4shared.com
0.0.0.0 4shared.com

dan save aja langsung… met.utak atik ajah dueh,
moga warnet orang ga jadi acak”an..